Pemerintah berencana mengumumkan kenaikan BBM sekitar satu atau dua hari
setelah rapat paripurna DPR soal RAPBN-P tersebut. “Kenaikan harga BBM
segera setelah tanggal 17 Juni. Tapi soal tanggal pastinya, itu wewenang
Presiden,” kata Menteri Keuangan Chatib Basri, Jumat 14 Juni 2013 (http://fokus.news.viva.co.id/news/read/420828-didukung-6-fraksi-di-dpr--harga-bbm-naik-pekan-depan)
Yah lagi-lagi BBM bakalan naik lagi...
Bila berbicara mengenai BBM maka otomatis akan berbicara mengenai harga-harga barang baik kebutuhan pokok atau yang lain. Selain itu akan mengikutkan pula persoalan taraf hidup dan penghasilan masyarakat, ditambah tahun depan (2014) merupakan tahun pemilu, jadi besar sekali kemungkinannya disangkutpautkan dengan agenda-agenda politik.
Secara real dan fakta yang selam ini terjadi,..ketika isu bahwa harga BBM akan naik maka harga-harga barang khususnya kebutuhan pokok akan menjadi naik. Padahal itu belum pasti naik,..nah apalagi jika sudah naik. Kalau kita melihat kalender, bulan depan sudah memasuki bulan Ramadhan, dimana suatu fenomena terjadi yaitu harga-harga barang (khususnya kebutuhan pokok) bakalan naik. Jadi secara logika kenaikan harga barang-barang bisa naik 2 kali lipat. Sebuah pertanyaan akan muncul dalam benak kita (kalau kita benar-benar berpikir), bagaimana nasib rakyat miskin yang termasuk masyarakat kelas bawah...????
Kalau yang kelas atas sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Kalau yang kelas menengah mungkin bakalan hidup serba pas-pasan.
Ketika kita mempertanyakan kondisi rakyat kecil saat harga BBm naik, ternyata pemerintah mempunyai solusi (katanya) yaitu memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) atau mungkin lebih terkenal dengan BALSEM. Solusi yang diberikan pemerintah ini banyak dinilai tidak efektif bahkan ada yang mengatakan itu bukan sebuah solusi.
Kalau kita pikir, cermati, dan analisa BLSM atau BALSEM ini sifatnya hanya sementara, hanya beberapa bulan saja, Padahal ketika harga BBM naik, penghasilan masyarakat (khususnya masyarakat kelas bawah) tidak ikut naik. Dengan kenaikan harga BBM yang berimbas pada harga kebutuhan barang pokok lantas masyarakat kecil yang penghasilannya tidak ikut naik akan memenuhi kebutuhannya dengan apa???
Angka kemiskinan pun bakalan bertambah nih...
Pemerintah mengatakan, jumlah orang miskin akan bertambah jika
pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang
direncanakan dilakukan pada pertengahan Juni mendatang.
Menteri Perencaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida
Alisjahbana mengatakan, jumlah orang miskin pada tahun ini akan naik
dari 10,5 persen menjadi 12,1 persen. "Ada kenaikan angka kemiskinan
sebesar 1,6 persen atas dampak kenaikan harga BBM bersubsidi ini," kata
Armida saat Rapat Kerja Pembahasan RAPBN 2013 di Komisi XI Jakarta,
Senin (27/5/2013).
Armida menambahkan, jika saat ini jumlah penduduk mencapai 250 juta,
maka jumlah orang miskin setelah kenaikan BBM menjadi 30,250 juta orang.
Padahal sebelumnya, dengan asumsi harga bensin tetap Rp 4.500 per
liter, tahun 2013 ini diprediksi angka kemiskinan hanya 26,250 juta.
Dengan demikian, akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, maka
jumlah orang miskin baru mencapai 4 juta jiwa.
Di sisi lain, kenaikan harga BBM bersubsidi memang akan berdampak
terhadap daya beli masyarakat. Daya beli akan terpukul akibat kenaikan
sejumlah harga yang dipicu oleh meningkatnya biaya transportasi. (KOMPAS)
Seorang tokoh di dunia dakwah kampus, Ridwansyah Yusuf Achmad pun mengatakan dalam tweetnya bahwa Presiden kurang tegas dalam masalah ini.
Banyak sekali persoalan yang akan timbul karena terbawa dalam lingkaran kenaikan BBM ini.
(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar